Nah disinilah yang membedakan antara
sound engeneering profesional dan yang biasa-biasa aja. Kali ini naknus
akan mencoba memuat artikel tentang manfaat pemaksimalan EQ dan
Compression pada vocal dan gitar akustik. Sorry bos kayaknya temananya
spesifik seputar gitar dan vocal saja, ini dikarenakan keterbatasan sang
penulis (naknus) yang cuman bergelut diseputar gitar, jadi kalau
temanya melebar keperalatan-peralatan lain takut malah diketawain sama
senior-senior. Tapi naknus rasa pemanfaatan EQ dan Compresor mungkin
pada dasarnya hampir sama saja berlaku pada peralatan lainnya, cuman
masalah teknis yang harus disetel lebih jeli dan teliti lagi. Dan bagi
senior naknus harap bisa berkomentar ataupun mendiskusikannya di forum
oksida.com sehingga ilmu-ilmunya bisa ditransfer ke kita semua.
Untuk teknik perekaman vocal dan
gitar akustik boleh dibilang hampir sama, yaitu akan lebih maksimal jika
direkam langsung lewat microphone (tidak seperti keyboard maupun drum
yang bisa dimanipulasi lewat MIDI). Dan setelah terekam pekerjaan
terakhir tinggalah membalancing dan memoles agar lagu terdengar harmoni
antara satu sama lainnya. Jaman sekarang rata-rata orang sudah
menggunakan sebuah program untuk memixing sebuah lagu, anda tinggal
menaik turunkan fader pada virtual mixer pada DAW (Digital Audio
Workstation) yang anda miliki.
Teknik Compression
Vocal manusia pada dasarnya tidak
stabil, kadang keras dan kadang lembut seperti berbisik, begitu halnya
dengan suara gitar akustik, kadang terpetik keras dan terkadang terpetik
kecil. Memang jika kita dengarkan secara individual keras lembutnya
suara vocal maupun gitar akustik akan terasa merdu dan harmoni, akan
tetapi ketika semua track pada lagu kita mainkan secara serentak, suara
pelan pada vocal maupun gitar akustik akan tertutup oleh bunyi-bunyi
dari peralatan lainnya. Apalagi pada vocal jika sang penyanyi memelankan
suaranya atau hampir berbisik kita jadi tidak jelas dia menyanyikan
syair-syair lagunya. Nah untuk mengantisipasi itu maka disini kita
memerlukan sebuah teknik compression.
Teknik compression adalah sebuah teknik
memboosting atau menaikkan level suara pada range-range tertentu yang
kita inginkan. Biasanya titik batas range tersebut dinamakan THRESHOLD.
Coba masukkan plug-in compressor pada DAW yang anda miliki dan disitu
cari tombol threshold, nah treshold inilah yang nantina akan membatasi
dimana volume yang melewati threshold akan di bypass tanpa diproses dan
frekuensi dibawah threshold akan dibosting. Jadi kalau kita berteriak
maka suara akan tetap, tapi kalau kita bersenandung lirih maupun
berbisik maka volumenya akan naik sendiri, sehingga voulume suara akan
terasa datar sama tingginya. Meskipun kita berbisik suara akan otomatis
keras dan terdengar. Keuntungan kita memakai teknik compression yaitu
vocal maupun gitar akustik akan terdengar sama rata walau pelan,
sehingga hasil mixing lebih balance dan enak didengar.
Teknik EQ atau Equalizer
Teknik compression memang bisa
menyeimbankan sebuah mixing lagu, tapi menurut naknus jika cuman
mengandalkan teknik compression rasa-rasanya kurang lengkap dan belum
sempurna. Apalagi kita bekerja pada sebuah aransemen lagu yang begitu
banyak memerlukan track recording. Nah jika diatas saya misalkan vocal
disini biar kedudukan 1 : 1 saya misalkan saja gitar akustik (xi..xi..xi
mirip pertandingan sepakbola aja) biar contohnya ada semua. Jika kita
merekam dua gitar akustik secara bersamaan, dengan teknik compression
memang hasil rekaman akan lebih flat, tetapi kita mempunyai masalah
baru, yaitu pendengar akan bingung membedakan suara gitar akustik
pertama dengan kedua (bisa jadi lebih dari dua bos), untuk itu peralatan
EQ perlu ditambahkan disini.
Tambahkan plug-in EQ atau equalizer pada
program DAW yang anda miliki, pertama-tama tambahkan plug-in EQ
parametrik guna mencek pada batas low-level berapa peralatan berada di
low terendah dan juga level high tertingginya berapa. Caranya biasanya
pada eq parametrik terdapat tombol frekuensi, Q, dan gain (lain program
lain tampilan, tapi biasanya intinya hampir sama). Pertama-tama cari
batas frekuensi terendah, setel wilayah Q agak melebar dan naikan
gainnya, putar tombol frekuensinya cari dari tengah menuju ke posisi
low, jika suara gitar jadi naik karena dibosting dengan eq maka wilayah
tersebut masih dalam frekuensi gitar, tapi jika suara frekusnsi yang
dilewati tak terpengaruh pada peralatan equalizer tersebut maka zona
tersebut sudah tidak termasuk dalam zona frekuensi gitar akustik, begitu
juga sebaliknya cari pada titik frekuensi tertingginya. Nah dengan cara
ini maka anda akan bisa menentukan dibatas frekuensi terendan dan
tertinggi berapa gitar tersebut beroperasi. Suatu pertanyaan, kenapa
harus dicari titik frekuensi tertinggi dan terendah. Menurut naknus
pribadi jika anda mengkutak-katik atau meng-equalizer zona diluar
frekuensi gitar, itu akan mengakibatkan suara-suara yang tidak
diinginkan seperti dengung dan keresek-kresek akan menjadi tajam dan
sedikit merusak hasil mixing kita. Nah sekarang terserah anda mau
menambahkan pake parametrik eq ataupun yang model grafik, anda tinggal
menambahkan atau mengurangi bas, mid, dan treablenya saja agar antara
suara gitar satu dan suara gitar dua agar berbeda sedikit, agar sang
pendengar mampu mendengar antara gitar satu dan gitar dua, yang penting
tolong diingat, jangan membosting frekuensi diluar zona peralatan yang
kita rekam. Dengan EQ kita juga bisa memanipulasi tone vocal maupun
gitar akustik agar terasa lebih enak didengar.
Teknik compression dan eq merupakan
salah satu dari berbagai macam teknik yang digunakan dalam memixing
sebuah lagu, dan itu cuman sebuah teori dari naknus, sebuah terori tanpa
praktek maka akan tumpul bos, saya sarankan jangan membaca saja, tapi
praktek dan praktek. Artikel ditulis oleh www.oksida.com semoga bermanfaat.
by Naknus